
Jember, 1 Juli 2025 – PT KAI Daop 9 Jember menjalankan langkah strategis dengan mengelola aset non operasi secara proaktif untuk menciptakan nilai ekonomi baru serta mendukung pertumbuhan kawasan.
Total aset yang dikelola mencapai 16,3 juta meter persegi yang tersebar di tujuh wilayah kerja. Sebagian besar merupakan aset non operasional, yaitu aset yang tidak dipakai langsung dalam kegiatan operasional kereta seperti jalur atau stasiun aktif.
Di antaranya terdapat rumah dinas kosong, gudang tidak terpakai, dan lahan tidak produktif. Sebanyak 3.410.838 m² telah dimanfaatkan melalui skema ROW, dan 9.197.388 m² dalam bentuk non-ROW.
“Aset non operasi bukan sekadar lahan tidur. Dengan pengelolaan yang cermat dan akuntabel, aset-aset ini bisa menjadi sumber pendapatan alternatif yang sah dan berkelanjutan, sekaligus mendukung pengembangan kawasan dan UMKM lokal,” ujar Cahyo Widiantoro, Manager Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember.
Pengelolaan dilakukan dengan skema kerja sama berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-2/MBU/03/2023, dengan orientasi pada transparansi, legalitas, dan dampak positif bagi masyarakat.
“Kami terbuka terhadap kolaborasi dengan mitra usaha maupun pemerintah daerah. Prinsip kami adalah tata kelola yang baik, transparansi, dan legalitas dalam setiap bentuk pemanfaatan aset. Tujuan akhirnya bukan hanya pemasukan bagi perusahaan, tapi juga kontribusi nyata terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar,” tambah Cahyo.
Aset non operasi kini menjadi instrumen strategis dalam mendukung sektor wisata, pelestarian sejarah, dan pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan. (Redaksi)