
Jakarta, 29 Juni 2025 — Libur sekolah menjadi waktu yang tepat bagi masyarakat untuk mengeksplorasi berbagai destinasi wisata di Indonesia. PT Kereta Api Indonesia (Persero) turut mendorong mobilitas wisatawan melalui program diskon tiket sebesar 30% yang diberlakukan mulai 5 Juni hingga 25 Juni 2025. Program ini mendapat respons positif dari masyarakat, terbukti dengan terjualnya 1.780.346 tiket hingga 28 Juni 2025 pukul 10.00 WIB dari total 3.529.612 tempat duduk yang tersedia.
Tingginya antusiasme ini menunjukkan bahwa harga terjangkau sangat berperan dalam menggerakkan minat bepergian masyarakat. Promo ini secara langsung memperluas akses masyarakat ke berbagai destinasi wisata, baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa.
“Diskon ini memberi kemudahan akses perjalanan bagi masyarakat sekaligus mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.
Banyak kereta yang masuk daftar favorit dalam program ini memiliki rute ke kota-kota wisata unggulan. KA Joglosemarkerto, misalnya, menghubungkan Solo, Semarang, dan Purwokerto—kota-kota yang kaya akan peninggalan sejarah, wisata kuliner, serta destinasi budaya. KA Pangrango juga mencatat lonjakan penumpang menuju Bogor dan Sukabumi, yang terkenal dengan wisata alam dan kuliner khasnya.
Tak hanya itu, KA Matarmaja dan Jayakarta menghubungkan Jakarta dengan wilayah timur Jawa seperti Malang dan Surabaya yang menjadi gerbang ke kawasan wisata Bromo dan kawasan heritage kota lama. Di sisi lain, KA Sancaka membawa wisatawan dari Surabaya menuju Yogyakarta, pusat kebudayaan dan destinasi edukasi nasional.
Dengan harga yang lebih terjangkau, keluarga dapat menikmati liburan tanpa harus khawatir dengan biaya perjalanan yang tinggi. Selain itu, layanan pemesanan online seperti aplikasi Access by KAI dan laman booking.kai.id juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk merencanakan perjalanan secara praktis dan cepat.
Promo ini tidak hanya menjadi strategi pemasaran, tetapi juga bentuk nyata dukungan KAI terhadap pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi, sekaligus mendukung program Pemerintah dalam memperkuat konektivitas antarwilayah. (Redaksi)