
Jakarta, 23 Mei 2025 – Dalam kuliah tamu di FTMD ITB, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menekankan pentingnya mahasiswa mempersiapkan diri sebagai pemimpin perubahan dan inovator di sektor transportasi masa depan. Didiek mengungkapkan bahwa industri perkeretaapian saat ini menghadapi tantangan multidimensi, seperti keterbatasan pendanaan, kenaikan biaya energi, serta perubahan regulasi dan permintaan pasar. “Visi kami adalah menjadi penggerak transportasi berkelanjutan yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar Didiek, menegaskan pentingnya adaptasi dan kepemimpinan dalam menghadapi era transformasi.
KAI telah merumuskan strategi berbasis tiga pilar, yaitu efisiensi operasional, penguatan logistik, dan optimalisasi aset non-angkutan, untuk menjawab tantangan tersebut. Didiek juga memaparkan proyeksi pertumbuhan KAI hingga 2029, termasuk target kenaikan volume penumpang, angkutan batubara, dan pendapatan non-angkutan. Modernisasi sistem, kolaborasi antar-BUMN, serta pengembangan stasiun sebagai pusat pertumbuhan ekonomi menjadi bagian integral dari strategi jangka panjang perusahaan.
Dalam paparannya, Didiek menekankan pentingnya penguasaan literasi digital, energi baru, dan manajemen proyek bagi generasi muda agar mampu bersaing di industri transportasi yang semakin kompleks. Ia juga mengajak mahasiswa untuk mengadopsi pendekatan Quadruple Helix, yakni sinergi antara pemerintah, kampus, komunitas, dan industri, demi mempercepat transformasi sektor perkeretaapian.
“KAI siap berkolaborasi dengan kampus melalui pengembangan kurikulum, riset bersama, dan peningkatan kompetensi SDM. Mahasiswa kerja sama KAI dan ITB ini harus bisa menjadi solusi nyata di tempat kerja,” tegas Didiek. Kuliah tamu ini menjadi wujud nyata komitmen KAI dalam mendukung pendidikan dan pengembangan SDM unggul di bidang transportasi rel.
(Redaksi)